Dunia Baru
Selepas lulus SMA, aku sama sekali tidak berkomunikasi dengan vania apalagi bertemu, hanya saja kabar yang kudengar vania tidak diterima di Universitas Indonesia(UI) dan terpaksa masuk kuliah di salah satu Universitas swasta yang cukup terkenal di daerah Jakarta Barat. Bagiku kabar vania tidak diterima di UI adalah hal yang cukup aneh mengingat vania adalah bintang pelajar yang bagi dia adalah hal yang mudah untuk bisa diterima di UI.
Aku sendiri bersyukur walaupun diluar dugaan akhirnya aku dapat diterima di Universitas Indonesia dengan Yelow jacket kebanggaannya. Masa masa ini adalah masa yang cukup sulit bagiku untuk dapat beradaptasi dengan dunia baru. Terlebih lagi jurusanku adalah Fakultas Teknik yang mayoritas mahasiswanya adalah laki laki.
Awal awal masa kuliah sangat sangat terasa berat, dan mahasiswa di jurusanku ini lebih banyak yang berasal dari daerah. Mayoritas mahasiswa di jurusanku ini adalah mahasiswa yang sangat serius sekali berbeda dengan lingkungan yang aku jalani di SMA.
Namun aku juga bersyukur situasi inilah yang nantinya akan memacu aku untuk dapat lulus lebih cepat diantara mahasiswa lain, bukan dikarenakan aku rajin tetapi lebih dikarenakan aku sangat tidak betah dengan kondisi lingkungan kampus seperti ini.
Di awal masa perkuliahan, aku memutuskan untuk mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran yang pada saat itu tahun 1994 pelatihan seperti ini sangat populer diterapkan di kampus dibawah rezim mantan presiden soeharto.
Ternyata kegiatan itu berdampak buruk bagiku karena pelatihan yang memakan waktu 1 bulan penuh itu sukses memangkas berat badanku turun hingga 12 Kg dan aku sempat dirawat di rumah sakit akibat penyakit hepatitis sepulang dari latihan dasar kemiliteran tersebut.
Mengingat jarak yang jauh dari kampus ke rumahku, aku memutuskan untuk kos dibelakang kampus. Suasana kos kosan yang sepi ini membuatku sangat tidak betah, hanya bertahan selama 3 bulan aku memtuskan untuk pindah kos ke daerah yang lebih ramai dekat kampus Universitas Pancasila dan itupun tidak bertahan lama, lalu aku memilih pulang pergi menggunakan kereta api dari stasiun tebet atau cikini.
Aku masih tetap berteman dengan Hotma dan Arian kakak kelasku yang telah aku ceritakan ,yang saat itu melanjutkan kuliahnya di Jakarta Timur, sedangkan Dika memutuskan untuk langsung bekerja.
Dan aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk bermain musik dan membentuk sebuah group band bersama hotma dan dika, aku lebih sering berada di studio musik ketimbang berkumpul bersama teman teman kampusku, yang boleh dibilang aku katakan KuPer.
Aku banyak menuliskan lagu , dan lagu itu selalu bercerita tentang vania. Mungkin hotma dan dika tidak akan pernah tahu bahwa semua tema dari lagu yang aku tulis selalu bercerita tentang kisah aku dan dika.Yang mereka tahu adalah aku selalu dapat menulis sebuah lirik lagu yang sangat indah yang mampu membius orang yang membaca lirik lagu tersebut, terlebih lagi yang membaca adalah seorang wanita.
Dari lirik lagu yang aku tulis ini nantinya ada beberapa lagu yang menjadi populer karena di tahun 1998 aku memiliki band yang cukup dikenal di tanah air dan itu tidak perlu kusebutkan namanya, silahkan kalian cari tahu sendiri.
Dan untuk kamu vania, yang kini aku tidak pernah tahu bagaimana kabarmu, dimana keberadaanmu, aku ingin tahu bahwa semua keindahan tulisan yang aku buat itu adalah bercerita tentangmu. Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana kamu telah menjadi sebuah inspirasiku hidupku, dan tidak akan pernah ada satu alasanpun untuk melupakanmu.
Vania, tidak kah kau tahu kamu lah yang menjadi arah tujuan semua langkahku, apapun yang kau lakukan untuk , baik ataupun buruk, semua tetap indah untukku vania.
Dan malam ini, aku ingin engkau mendengar, aku ingin engkau tahu, bahwa jauh disana ada seseorang yang sangat merindukanmu, dan orang itu adalah aku vania.
0 comments:
Post a Comment